News Flash

Rabu, 23 Februari 2011

KONDISI GEOLOGI AKTIF JADIKAN PAPUA KAYA POTENSI

 Kondisi geologi Pulau Papua yang terletak pada pertemuan lempeng-lempeng bumi aktif menjadikannya kaya potensi kebumian, baik berupa sumber daya alam sekaligus rawan terhadap terjadinya bencana.
Hal tersebut dikatakan Dosen Jurusan Teknik Mineral, Universitas Negeri Cenderawasih (Uncen), Marcelino Yonas,ST di Jayapura, Jumat.
"Salah satu tempat di Papua yang mempunyai kondisi geologis cukup kompleks adalah di sekitar Kepala Burung, yaitu daerah bagian barat dari pulau Papua," ujarnya.
Dijelaskannya, daerah Kepala Burung ini terletak di atas pertemuan tiga lempeng bumi, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Filipina, dan Lempeng Pasifik. 


Selain itu di daerah itu, terbentuk jalur-jalur patahan batuan atau sesar, yang dikenal dengan nama Sesar Sorong. Struktur geologi ini memanjang relatif barat-timur mulai dari sebagian Pulau Sulawesi, Pulau Maluku sampai Jayapura bagian utara.
"Di bagian utara Jayapura, jalur sesar ini berada di bawah laut sehingga ini relatif aman dari gempa," kata Marcelino.
Lebih lanjut dikatakannya, Jayapura yang sebagian besar morfologinya dikelilingi teluk dan beberapa pulau kecil, menjadikannya terlindung dari terjadinya gempa yang dapat memicu gelombang tsunami.
Menurut Marcelino, hingga saat ini Sesar Sorong masih aktif dengan bergeraknya lempeng-lempeng bumi penyusun geologi daerah Kepala Burung.
Namun demikian, akibat dari kompleksitas geologi yang rawan bencana tersebut, terbentuk pula cebakan-cebakan mineral serta minyak dan gas bumi (migas) di beberapa daerah tertentu di Papua.
Dia mencontohkan, cebakan migas yang telah dieksplorasi dan saat ini sedang berproduksi adalah di Kota Sorong dan Bintuni, Kabupaten Sorong Selatan. Keduanya termasuk dalam wilayah Provinsi Papua Barat.
Sementara itu, di daerah Pegunungan Tengah Papua terbentuk deposit mineral-mineral logam seperti emas, tembaga dan alumunium dalam jumlah melimpah.
"Oleh karena itu, pengembangan ilmu dan teknologi kebumian geofisika, geologi dan yang berkaitan sangat penting untuk mengolah potensi SDA tersebut, termasuk manajemen bencana geologi yang cukup rawan terjadi di Pulau Papua," tegas Marcelino. (PSO-124/23/10/2009)
(T.PSO-124/B/Z002/Z002) 23-10-2009 22:13:38

Mengapa Kita Tidak Bahagia

Kita berusaha untuk memenuhi keinginan,  bukan kebutuhan
Kita melihat apa yang hilang, daripada apa yang kita miliki
 Kita memandang hidup penuh kerumitan, bukan melihat keindahan dari kesederhanaan
Kita mencari kambing hitam, daripada bertanggung jawab 
Kita membandingkan diri kita dengan orang lain, daripada melihat ke dalam.
Kita bergosip tentang orang lain,  daripada mencari kesalahan kita sendiri

Kita berfantasi tentang masa depan yang jauh,  daripada hidup di saat ini

 Mulailah melihat setengah gelas penuh, daripada setengah kosong


 Biarlah segala yang Anda lakukan dari hati nurani,  sehingga Anda tidak meninggalkannya.

Joseph Law
Joseph Law adalah pendiri dan CEO Living Greatness, sebuah organisasi sosial yang didedikasikan untuk membuat dunia tempat yang bahagia dan lebih baik dengan memberdayakan kehidupan masyarakat melalui pendidikan dan amal. Dia adalah penulis Living Greatness: A Practical Guide to Living an Enlightened Life. Buku ini berisipemikiran dari beberapa ahli terkemuka  dunia dariAustralia, Amerika Serikat, Inggris, dan Asia. Joseph adalah terdaftar JP (Justice of the Peace) dan mantan manajer umum divisi dari kelompok investasi terkemuka di Australia, yang omset penjualan lebih dari satu miliar dolar. (Erabaru/art)